Bursa Non-KYC eXch akan ditutup di bawah pengawasan pencucian uang terkait dengan Lazarus Group

Platform perdagangan kripto yang berfokus pada privasi, eXch, secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan operasinya pada 1 Mei, setelah tuduhan bahwa platform tersebut digunakan sebagai portal untuk pencucian uang kripto oleh Lazarus Group dari Korea Utara.

Bursa tersebut mengatakan dalam pengumumannya bahwa mereka baru-baru ini mengetahui bahwa mereka menjadi subjek "operasi transatlantik" aktif untuk menutup platform dan menuntut tim atas tuduhan "pencucian uang dan terorisme."

Keputusan untuk menutup platform diambil setelah mayoritas tim memilih untuk "berhenti dan mundur" menyusul pengawasan yang intens.

"Kami tidak melihat alasan dalam beroperasi di lingkungan yang bermusuhan di mana kami menjadi target SIGINT (Signals Intelligence) hanya karena beberapa orang salah menafsirkan tujuan kami," tulis eXch.

Banyak analis on-chain sebelumnya menuduh bahwa eXch digunakan oleh Lazarus Group untuk mencampur dan mengaburkan asal usul lebih dari satu miliar dolar nilai ETH yang dicuri dari Bybit pada tanggal 22 Februari.

"[eXch] mencatat lonjakan volume ETH yang tidak normal — 20K ETH dalam 24 jam terakhir dibandingkan dengan 800 ETH biasanya," tulis analis blockchain vxdb di X, dengan data dari hari terjadinya peretasan Bybit. "Cadangan Bitcoin mereka juga kosong, tetapi cadangan ETH mereka meningkat 900%."

Penukaran non-KYC tersebut sebelumnya membantah tuduhan tersebut.

"Kami tidak mencuci uang untuk Lazarus/DPRK," tulis eXch dalam postingan forum sebelumnya. "Pendapat yang berlawanan adalah perspektif dari beberapa orang yang menginginkan fungibilitas kripto terdesentralisasi dan privasi on-chain hilang... pembenci lama kripto terdesentralisasi secara umum."

Dalam pengumuman terbarunya, eXch tidak membantah adanya dana ilegal terkait Lazarus di platform, tetapi menyatakan: "Tujuan yang pasti tidak kami maksudkan adalah untuk memfasilitasi kegiatan ilegal seperti pencucian uang atau terorisme, seperti yang dituduhkan kepada kami saat ini."

Desentralisasi dan privasi

Eksploitasi yang didukung Korea Utara di Bybit memicu perdebatan di antara protokol kripto dan vendor peer-to-peer mengenai apakah mempertahankan etos desentralisasi mereka dengan menolak memblokir dana ilegal adalah langkah yang tepat.

Setelah eksploitasi Bybit, bursa desentralisasi lintas-rantai Chainflip sementara menghentikan platform swap front-end-nya karena kekhawatiran bahwa menerapkan pembaruan untuk mencegah peretas menggunakan platform dapat mengorbankan desentralisasinya.

THORChain, sebuah protokol likuiditas lintas-rantai yang digunakan oleh peretas Bybit, juga mengadakan debat internal tentang proposal untuk memblokir dana Lazarus tetapi akhirnya memutuskan untuk tidak menerimanya.

TCB, salah satu kontributor inti protokol tersebut, meninggalkan platform akibatnya.

"Etos tentang desentralisasi hanyalah ide," tulis TCB. "Ketika sebagian besar dari arus adalah dana yang dicuri dari Korea Utara untuk pencurian uang terbesar dalam sejarah manusia, itu akan menjadi masalah keamanan nasional, ini bukan lagi permainan."

Sementara itu, dalam pengumuman pada hari Kamis, eXch mengkritik proyek yang memblokir dana pengguna tertentu dari platform sebagai memiliki "ide palsu" tentang anti-pencucian uang, sambil memuji THORChain dan proyek lain yang berfokus pada privasi karena tidak "berkhianat" dari misinya.

"Penukar instan mana pun yang memeriksa setoran pelanggan mereka menggunakan API pihak ketiga dan mengajukan ketentuan pencucian uang/identifikasi pelanggan yang tidak masuk akal jauh dari mencegah pencucian uang dan terorisme," tulis eXch.

Bursa tersebut kemudian menyatakan bahwa jika proyek itu serius tentang anti pencucian uang, mereka seharusnya "berhenti bersembunyi" di balik entitas lepas pantai dan melakukan uji tuntas yang ketat pada setiap pelanggan individu. Ia juga mengatakan bahkan setelah bubar, pelaku ilegal masih akan menemukan cara untuk mencuci dana.

"Privasi bukanlah kejahatan," tulis eXch.

Meski pengumuman eXch secara luas mengungkapkan penyesalan atas pelanggaran visi berfokus privasinya untuk menolak tindakan anti-pencucian uang yang dianggap tidak efektif, ia tidak menyarankan solusi alternatif untuk peretasan dan pengalihan dana ilegal yang terus menghantui industri kripto.