Perubahan Pola Kepemilikan Bitcoin di Tengah Koreksi: Sinyal Pemulihan atau Tekanan Lanjutan?

Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin saat ini masih mengalami tekanan di pasar cryptocurrency, diperdagangkan di sekitar Rp1,30 miliar (setara $76.899). Angka ini mencatatkan penurunan sebesar 3,7% dalam 24 jam terakhir dan penurunan sekitar 29,4% dari level tertingginya sepanjang masa yang tercatat pada Januari 2025 di atas Rp1,85 miliar (setara $109.000).

Sejak turun di bawah Rp1,39 miliar (setara $80.000) pada akhir pekan lalu, harga Bitcoin terus mengalami kesulitan untuk kembali ke tren kenaikan. Hal ini mencerminkan tekanan jual yang masih cukup besar di pasar crypto secara umum.

Pergeseran Kepemilikan Bitcoin Antara Investor Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Di balik pergerakan harga yang fluktuatif, data on-chain terbaru mengungkapkan perubahan penting dalam pola kepemilikan Bitcoin. Analisis dari kontributor CryptoQuant, Onchained, menunjukkan adanya pergeseran kepemilikan dari investor jangka pendek (Short-Term Holders/STH) ke investor jangka panjang (Long-Term Holders/LTH).

Dalam satu minggu terakhir, Bitcoin mengalami penurunan sekitar 15%, dari Rp1,49 miliar (setara $88.000) ke Rp1,26 miliar (setara $74.400). Pada 7 April 2025, investor jangka pendek tercatat mengalami kerugian realisasi terbesar dalam siklus ini, dengan total kerugian mencapai Rp169,9 triliun (setara $10 miliar).

Di sisi lain, data menunjukkan bahwa investor jangka panjang justru menambah kepemilikan Bitcoin mereka dengan nilai hampir sama, yaitu sekitar Rp164,8 triliun (setara $9,7 miliar). Hal ini mengindikasikan bahwa kepemilikan Bitcoin mulai berpindah dari tangan investor jangka pendek ke investor yang memiliki keyakinan lebih kuat terhadap prospek jangka panjang crypto ini.

Baca Juga: Pergerakan Whale Solana dan Tekanan Jual: Apa Dampaknya bagi Level Support Krusial?

Akumulasi Investor Jangka Panjang Terus Berlanjut

Pada 8 April 2025, kerugian realisasi dari investor jangka pendek mulai turun menjadi sekitar Rp11,7 triliun (setara $693 juta), menandakan kemungkinan mulai meredanya aksi jual panik. Sementara itu, investor jangka panjang terus menambah akumulasi mereka, dengan peningkatan nilai kepemilikan sebesar Rp19,2 triliun (setara $1,13 miliar).

Fenomena ini menunjukkan bahwa investor jangka panjang melihat koreksi harga saat ini sebagai peluang strategis untuk menambah portofolio Bitcoin mereka. Perilaku seperti ini umumnya muncul pada fase-fase akhir koreksi atau awal dari proses pemulihan harga.

Menurut Onchained, kondisi ini bukanlah kebetulan, melainkan bagian dari siklus pasar crypto di mana Bitcoin berpindah dari tangan investor yang lebih lemah ke tangan investor yang lebih kuat dan berpengalaman.

Implikasi Perubahan Pola Kepemilikan Terhadap Struktur Pasar Crypto

Perubahan pola kepemilikan Bitcoin antara investor jangka pendek dan jangka panjang ini diperkirakan dapat mempengaruhi struktur pasar secara lebih luas. Berkurangnya jumlah Bitcoin di tangan investor jangka pendek berpotensi mengurangi tekanan jual dalam jangka pendek. Sementara itu, akumulasi yang terus dilakukan oleh investor jangka panjang mencerminkan optimisme terhadap prospek jangka panjang Bitcoin di pasar cryptocurrency.

Secara historis, pola seperti ini sering mendahului stabilisasi harga atau bahkan pembalikan tren menuju penguatan. Ketika pasokan Bitcoin semakin terkonsentrasi di tangan investor jangka panjang, maka landasan untuk dukungan harga baru pun mulai terbentuk.

Namun demikian, apakah kondisi ini akan menandai akhir dari koreksi harga saat ini atau justru masih menjadi bagian awal dari proses pemulihan, masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut dari pergerakan harga ke depan.

Penutup

Pasar Bitcoin (BTC) saat ini sedang mengalami pergeseran signifikan dalam pola kepemilikan, dengan investor jangka panjang terus memperkuat akumulasi mereka di tengah koreksi harga. Perubahan ini mencerminkan keyakinan kuat terhadap prospek jangka panjang cryptocurrency terbesar di dunia tersebut.

Meski tekanan jual masih ada, pergeseran kepemilikan dari investor jangka pendek ke jangka panjang bisa menjadi faktor penting yang mendukung stabilisasi atau pemulihan harga Bitcoin dalam waktu mendatang.

Baca Juga: Harga Solana Bergerak Naik: Potensi Penguatan atau Koreksi di April 2025?

Itu dia informasi terkini seputar  berita crypto  hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar  akademi crypto  dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan  blockchain .

Ikuti kami di  Google News  untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman  trading crypto  yang mudah dan aman dengan mengunduh  Pintu Crypto  melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman  web trading  dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik  Daftar Pintu  jika kamu belum memiliki akun atau klik  Login Pintu  jika kamu telah terdaftar

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin  dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

• Best Owie/NewsBTC. Bitcoin Ownership Patterns Shift Amid Price Correction. Diakses tanggal 11 April 2025.
• Featured Image: Generated by AI