Prospek Makro untuk Minggu Depan: Pedagang Menilai Ulang Pemotongan Suku Bunga Fed Sebelum September, Kegilaan Dolar Mereda

Pada tanggal 15 Februari, laporan CPI minggu ini menunjukkan peningkatan tingkat inflasi konsumen di AS. Ketua Federal Reserve Powell mengakui perlunya melakukan lebih banyak upaya untuk mengurangi tekanan harga dalam perekonomian. Harapan untuk pemotongan suku bunga mereda, tetapi data penjualan ritel yang lemah kemudian membawa sedikit harapan. Kemampuan Wall Street untuk menangani peristiwa dramatis kembali diuji. Telah terbukti sekali lagi bahwa para pedagang mampu menangani tugas ini dan pada akhirnya, pasar secara keseluruhan tidak mengalami dampak besar. Berikut adalah poin-poin utama yang akan menjadi fokus di minggu baru:

Senin pukul 22:30, pemilih FOMC untuk tahun 2026 dan Presiden Fed Philadelphia Harker akan memberikan pidato;

Senin pukul 23:20, Gubernur Federal Reserve Bowman akan berbicara;

Selasa pukul 23:20, pemilih FOMC untuk tahun 2027 dan Presiden Fed San Francisco Daly akan berbicara;

Kamis pukul 03:00, Federal Reserve merilis risalah dari pertemuan kebijakan moneter Januari;

Kamis pukul 21:30, klaim pengangguran awal untuk minggu yang berakhir pada 15 Februari di Amerika; Indeks Manufaktur Fed Philadelphia AS untuk Februari;

Kamis pukul 22:35, pemilih FOMC untuk tahun 2025 dan Presiden Fed Chicago Charles Evans berbicara.

Jumat pukul 01:05, pemilih FOMC untuk tahun 2025 dan Presiden Fed St Louis Bullard berbicara di Klub Ekonomi New York.

Jumat pukul 22:45, angka indeks PMI manufaktur/jasa awal AS dirilis

Jumat pukul 23:00, pembacaan akhir Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan & angka ekspektasi inflasi satu tahun dirilis 

Setelah kesaksian semi-tahunan Powell dan data inflasi Januari, investor kemungkinan tidak akan terlalu memperhatikan risalah pertemuan Januari Federal Reserve minggu depan sehingga fokus mungkin beralih ke rilis data PMI global S&P pada hari Jumat. PMI di bawah 50 dapat menekan dolar sambil meningkatkan emas. Sebuah survei yang dilakukan oleh Bank of America pada bulan Februari di antara lebih dari 50 manajer dana global menunjukkan bahwa bertaruh pada dolar yang lebih kuat masih dianggap sebagai posisi paling ramai di antara pedagang suku bunga dan mata uang. Hampir setengah dari investor mengharapkan nilai tukar dolar mencapai puncaknya pada kuartal pertama tahun ini.