Pemerasan ransomware turun 35% pada 2024 di tengah tindakan keras bursa kripto dan peningkatan penolakan untuk membayar: Chainalysis

Pembayaran ransomware turun 35% menjadi $813 juta pada tahun 2024 — turun 35% dari rekor $1,25 miliar yang diperas oleh penjahat siber tahun sebelumnya, menurut perusahaan analitik blockchain Chainalysis.

Menurut laporan kejahatan kripto Chainalysis 2025, para penyerang tampaknya akan mendapatkan bayaran rekor lainnya pada tahun 2024, dengan nilai yang dicuri pada paruh pertama tahun ini naik 2,4% dibandingkan tahun 2023, termasuk $75 juta yang dibayarkan oleh korban yang tidak disebutkan namanya kepada kelompok Dark Angels. Namun, penurunan tajam dalam pembayaran ransomware pada paruh kedua tahun 2024 menyebabkan nilai yang diperas menurun secara keseluruhan.

Sementara bursa terpusat tetap menjadi sarana pilihan bagi penjahat siber untuk mengonversi keuntungan kripto mereka menjadi mata uang fiat, sanksi terhadap bursa berbasis Rusia Cryptex dan penyitaan 47 bursa kripto non-KYC berbahasa Rusia oleh Polisi Kriminal Federal Jerman tahun lalu mempengaruhi kemampuan pelaku ransomware untuk mencuci pendapatan ilegal mereka, kata Chainalysis.

“Operator ransomware, kelompok yang terutama termotivasi secara finansial, semakin menahan diri untuk tidak mencairkan dana,” kata Kepala Intelijen Ancaman Siber Chainalysis Jacqueline Burns Koven. “Ini mungkin menunjukkan ketakutan akan dilacak, diidentifikasi, dan dituntut oleh lembaga penegak hukum, yang dimungkinkan dengan bantuan alat investigasi kripto.” 

Lebih banyak korban menolak membayar

Tren positif lain yang disoroti oleh perusahaan analitik blockchain adalah kesenjangan yang semakin lebar antara pembayaran yang diminta oleh penyerang dan jumlah yang dikirimkan onchain oleh korban. Meskipun jumlah kejadian ransomware meningkat, terdapat perbedaan 53% antara permintaan dan pengiriman pada paruh kedua tahun 2024, menunjukkan bahwa meskipun lebih banyak korban yang menjadi target, lebih sedikit yang membayar, kata Chainalysis. Korban yang membayar penyerang biasanya mengirimkan antara $150.000 dan $250.000 sebagai tebusan, terlepas dari permintaan awal penyerang, tambah perusahaan tersebut.

“Selama bertahun-tahun, lanskap keamanan siber tampaknya menuju ke arah yang disebut kiamat ransomware, jadi penurunan tajam ini, ke tingkat yang bahkan lebih rendah dari tahun 2020 dan 2021, menunjukkan efektivitas tindakan penegakan hukum, peningkatan kolaborasi internasional, dan penolakan yang semakin besar oleh korban untuk menyerah pada tuntutan penyerang,” kata Koven.