BlackRock Optimis Bitcoin Bisa Tembus US$700.000, Ini Alasannya!
CEO BlackRock, Larry Fink, baru-baru ini memproyeksikan bahwa harga Bitcoin berpotensi melonjak hingga US$700.000 di masa depan. Prediksi ini muncul di tengah kekhawatiran global terhadap pelemahan nilai mata uang dan ketidakstabilan ekonomi.
Baca juga: CEO BlackRock Akui Bitcoin sebagai Instrumen Keuangan Sah
Bitcoin Sebagai Lindung Nilai
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg pada Rabu (22/1/2025), Fink mengatakan bahwa Bitcoin memiliki peran strategis sebagai pelindung nilai terhadap pelemahan mata uang dan ketidakstabilan politik.
“Jika Anda khawatir tentang pelemahan mata uang atau ketidakstabilan politik lokal, Anda memiliki instrumen internasional bernama Bitcoin untuk mengatasi kekhawatiran tersebut. Kita mungkin akan melihat harga Bitcoin mencapai US$500.000, US$600.000, bahkan US$700.000 per Bitcoin,” tutur Fink.
Dalam penjelasannya, Fink mengungkapkan bahwa potensi kenaikan ini sangat bergantung pada peningkatan adopsi institusional terhadap Bitcoin. Ia bahkan menyebut dirinya baru saja berdiskusi dengan salah satu dana kekayaan negara terkait investasi Bitcoin. Dalam diskusi tersebut, dana tersebut meminta saran apakah harus mengalokasikan 2% atau 5% dari portofolionya untuk Bitcoin.
Prediksi ini sejalan dengan pernyataan Fink sebelumnya pada Oktober 2024, di mana ia menilai Bitcoin sebagai alternatif emas.
BlackRock mulai menunjukkan ketertarikannya terhadap kripto setelah sukses meluncurkan produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot berupa iShares Bitcoin Trust (IBIT) di Amerika Serikat pada Januari 2024, yang menciptakan arus masuk investor institusi secara besar-besaran ke aset kripto tersebut. Lonjakan minat ini yang kemudian mendorong harga Bitcoin menyentuh US$73.000 untuk pertama kalinya pada Maret tahun lalu.
Menurut data dari SoSoValue , IBIT BlackRock kini menjadi ETF Bitcoin terbesar dengan aset bersih bernilai lebih dari US$60 miliar, dengan total arus masuk bersih mencapai US$39 miliar.
Hingga artikel ini ditulis, harga Bitcoin berada di kisaran US$102.500, turun 2% dari level sebelumnya di US$105.600., berdasarkan data CoinMarketCap . Bitcoin mencatatkan rekor tertingginya sepanjang masa di US$109.100 pada 20 Januari 2025, menjelang pelantikan Presiden AS Donald Trump.
Baca juga: ETF Bitcoin Opsi BlackRock Catat Volume Trading Rp30 Triliun Pasca Debut
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Arbitrum mengatakan bahwa mereka menarik diri dari program akselerator setelah Nvidia menolak asosiasi dengan kripto
Secara Singkat Arbitrum Foundation mengatakan bahwa mereka menarik diri dari program Nvidia-backed Ignition AI Accelerator setelah pembuat chip meminta agar namanya tidak disebutkan dalam pengumuman publik. Laporan sebelumnya mengindikasikan bahwa NVIDIA menolak tawaran Arbitrum untuk bergabung dengan program akselerator tersebut. Arbitrum menyebut penarikan tersebut sebagai “keputusan bisnis yang tepat” dalam sebuah pernyataan.
Protokol DeFi Solana Loopscale terkena eksploitasi senilai $5,8 juta dua minggu setelah peluncuran
Ringkasan Cepat Protokol DeFi Solana Loopscale kehilangan $5,8 juta pada hari Sabtu setelah penyerang yang tidak dikenal mengeksploitasi masalah dengan salah satu pasarnya, kata platform tersebut. Loopscale mengatakan bahwa pihaknya secara aktif bekerja sama dengan penegak hukum untuk melacak pelaku dan mencoba memulihkan dana. Platform tersebut sementara membatasi fitur tertentu pada hari Sabtu saat menyelidiki insiden tersebut.
Nintendo, Pengembang Veteran Disney Baru Saja Meluncurkan Aplikasi di Pi Network
Musim Bitcoin Berkuasa: Indeks Altcoin Datar Mendekati Rekor Terendah
Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya
