Harga XRP Tembus US$2, Market Cap Saingi USDT

XRP (XRP), aset kripto yang diterbitkan Ripple Labs, telah mencatat reli signifikan pada awal Desember ini, dengan harga yang menyentuh di atas US$2 untuk pertama kalinya sejak Desember 2017

Menurut data TradingView pada Senin (2/12), XRP telah melihat kenaikan dari US$1,9 menuju hingga level tertingginya sejak tujuh tahun di US$2,48, sebelum akhirnya mengalami koreksi ke US$2,42. Dalam sepekan terakhir saja, aset kripto ini telah menunjukkan lonjakan hingga 66%, dengan peningkatan drastis selama sebulan mencapai 366%.

Pergerakan XRP dalam sepekan terakhir. Sumber: TradingView

Kenaikan ini beriringan dengan volume perdagangan harian yang melonjak lebih dari 58% mencapai US$24,1 miliar, mendorong kapitalisasi pasar naik menyentuh US$135,7 miliar, melampaui kapitalisasi pasar Tether (USDT) yang berada di US$134 miliar.

Dengan pencapaian ini, XRP resmi menjadi aset kripto terbesar ketiga di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, setelah sebelumnya menyalip posisi Solana pada Minggu (1/12).

Baca juga:  Harga XRP Naik 16% Usai Gary Gensler Isyaratkan Mundur dari SEC

Apa yang Mendorong Kenaikan XRP Kali Ini?

Reli XRP dimulai sejak Donald Trump diumumkan sebagai pemenang Pemilihan Presiden AS pada 6 November. Adapun entimen positif terhadap Ripple dan XRP semakin meningkat setelah kabar pengunduran diri Gary Gensler dari jabatannya sebagai Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada Januari 2025, bersamaan dengan dimulainya masa jabatan Trump sebagai presiden.

Di bawah kepemimpinan Gensler sejak 2021, SEC menerapkan pendekatan regulasi yang agresif terhadap industri kripto, termasuk lebih dari 100 tindakan hukum terhadap perusahaan terkait. 

Ripple Labs sendiri telah menjadi salah satu target utama SEC, dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar. Namun, keputusan Hakim Analisa Torres pada Juli 2023 yang menyatakan bahwa XRP bukan sekuritas memberikan kemenangan besar bagi Ripple dan komunitas XRP.

Selain itu, kinerja harga XRP yang sangat besar terjadi di tengah semakin banyaknya kemitraan dan pengembangan produk baru dari Ripple Labs seperti stablecoin RLUSD, spekulasi terhadap peluncuran produk ETF XRP, hingga rumor yang tidak berdasar bahwa Elon Musk akan melakukan investasi yang cukup besar ke dalam XRP dan Ripple.

Baca juga: ETF Solana dan XRP Diprediksi Hadir pada 2025

Investor Harus Waspada Terhadap Volatilitas XRP

Meskipun pencapaian XRP terlihat menjanjikan, analis tetap mengingatkan risiko volatilitas yang tinggi. Analis CryptoQuant, Maarten Regterschot, mencatat lonjakan Open Interest pada XRP mencapai 37% dalam 24 jam terakhir. Ia memperingatkan bahwa peningkatan ini dapat memicu aksi jual cepat, seperti yang pernah terjadi sebelumnya, di mana XRP pernah mengalami penurunan harga hingga 17%.

Open Interest XRP dalam 24 jam. Sumber: Maarten Regterschot/X

“Kelolalah risiko dengan tepat,” ujarnya dalam sebuah postingan di X pada 1 Desember.

Hingga kini, data dari CoinGlass menunjukkan bahwa Open Interest XRP telah meroket hingga 26% dalam 24 jam terakhir, mencapai US$4,10 miliar di seluruh exchange kripto.

Baca juga: Ripple Siap Luncurkan Stablecoin RLUSD dalam Waktu Dekat