• Direktur Penegakan SEC mengundurkan diri beberapa jam sebelum pengajuan banding atas gugatan Ripple.
  • Saat ini terdapat ketidakpastian yang sangat besar mengenai arah kasus Ripple versus SEC.

Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah mengajukan banding atas keputusan yang menyatakan bahwa XRP bukanlah sekuritas saat diperdagangkan di bursa. Tepat sebelum pengajuan banding, SEC mengumumkan pengunduran diri Direktur Penegakan Hukum Gurbir S. Grewal. Berita ini telah menimbulkan diskusi tentang masa depan kasus SEC vs Ripple.

Keterlibatan Grewal dalam Kasus SEC vs Ripple

Grewal menjabat sebagai Direktur Penegakan SEC dari tahun 2021 dan secara resmi akan meninggalkan agensi pada 11 Oktober. Karena strategi “regulasi dengan penegakan”, Grewal sering disebut sebagai Direktur anti-kripto selama waktunya di SEC. Prioritasnya adalah menghukum para pelanggar, menyesuaikan denda, dan memastikan bahwa tidak ada yang lolos dari pelanggaran peraturan SEC.

Di bawah kepemimpinan Grewal, SEC menangani lebih dari 2.400 kasus penegakan hukum, menghasilkan lebih dari $ 20 miliar dalam bentuk pencabutan dan denda untuk perusahaan kripto. Hanya dalam waktu tiga tahun, Grewal memimpin lebih dari 100 tindakan penegakan hukum terhadap perusahaan kripto.

Pertarungan hukum yang sedang berlangsung antara Ripple dan SEC adalah salah satu kasus yang paling banyak dibahas di bawah Gubir Grewal. Pada tahun 2020, SEC mengejar Ripple karena menjual sekuritas XRP yang tidak terdaftar. Bertahun-tahun kemudian, Ripple dan SEC mencetak kemenangan parsial dalam kasus ini.

Pengadilan memutuskan bahwa Ripple bersalah karena menjual XRP kepada investor institusional, dan SEC menuntut denda $ 2 miliar. Namun, perusahaan blockchain membalas proposal tersebut dengan US$10 juta.

Sebaliknya, pengadilan memutuskan bahwa Ripple harus membayar denda US$125 juta, seperti yang dicatat CNF sebelumnya. Namun, Grewal mengajukan banding, mengklaim bahwa keputusan pengadilan distrik tentang Ripple bertentangan dengan preseden selama beberapa dekade.

Sebelum bergabung dengan SEC, Grewal adalah Jaksa Agung New Jersey dari tahun 2018 hingga 2021. Dia juga bekerja sebagai Jaksa Penuntut untuk Bergen County, wilayah terpadat di New Jersey. Keahliannya sebagai jaksa penuntut berpengalaman memberi SEC beberapa pengaruh dalam perjuangannya melawan Ripple.

Apa Selanjutnya untuk Banding SEC vs Ripple XRP Setelah Pengunduran Diri Grewal

Sekarang setelah Grewal mengajukan pengunduran diri, para pelaku pasar bertanya-tanya apa yang akan terjadi setelah pengajuan banding.

Sanjay Wadhwa, wakil direktur Divisi Penegakan Hukum, sekarang akan mengambil alih sebagai pelaksana tugas direktur. Sam Waldon, Kepala Penasihat Divisi Penegakan Hukum, akan mengambil alih posisi Wadhwa saat ini sebagai Pelaksana Tugas Wakil Direktur.

Wadhwa telah bekerja di SEC selama lebih dari 20 tahun dan memiliki rekam jejak dalam mengambil tindakan tegas terhadap perdagangan orang dalam dan manipulasi pasar. Beliau memelopori upaya untuk menghentikan praktik-praktik penyalahgunaan American Depositary Receipt (ADR), yang mengakibatkan denda lebih dari $430 juta. Dia juga menjatuhkan Pendiri Galleon Management, Raj Rajaratnam, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan dana lindung nilai terbesar di Wall Street.

Untuk saat ini, masih belum jelas siapa yang akan dipromosikan oleh SEC sebagai Direktur Penegakan Hukum permanen lembaga tersebut. Mengenai Ripple, investor XRP akan mengawasi untuk melihat reaksi SEC terhadap kasus ini di masa mendatang. Perkembangan dan, pada akhirnya, kesimpulan kasus ini penting untuk penilaian XRP di masa depan.

Pada saat artikel ini ditulis, harga XRP turun 11,4% dalam 24 jam menjadi US$0,519. Namun, volume perdagangan mengalami lonjakan 16,8% dalam jangka waktu yang sama menjadi US$3,2 milyar.