Rebecca Liao, CEO Saga, Tentang Kampanye Harris vs Trump (Crypto) dan Peluncuran L1 untuk L1 | Ep. 367
Pemberitahuan: Penting untuk diingat bahwa investasi di crypto memiliki risiko tinggi. Artikel ini disediakan sebagai informasi dan bukan sebagai saran investasi. Dengan menggunakan situs ini, Anda menyetujui syarat dan ketentuan kami. Kami mungkin saja menggunakan tautan afiliasi dalam konten kami dan menerima komisi.
Pembawa acara podcast Cryptonews , Matt Zahab, mengadakan wawancara eksklusif dengan Rebecca Liao, CEO Saga , platform Layer-1 (L1) yang dirancang untuk meluncurkan L1 lainnya.
Liao membahas perbedaan pendekatan antara dua partai politik utama di Amerika Serikat terhadap crypto, serta alasan mengapa masyarakat tidak seharusnya mempercayai dukungan mantan Presiden Donald Trump.
Liao juga menjelaskan apa yang perlu dicapai crypto agar relevan bagi pemerintah AS, mengapa teknologi ini tidak dapat sepenuhnya dilarang, serta bagaimana Saga berperan dalam mendorong adopsi Web3.
Big Tech dan Hubungannya dengan Partai Demokrat AS
Liao memiliki pengalaman luas dalam dunia politik AS. Meskipun kini fokus utamanya adalah Saga, keterlibatannya dalam dunia politik masih cukup aktif.
Liao sebelumnya terlibat dalam kampanye Joe Biden dan Hillary Clinton, dan saat ini turut berkontribusi dalam kampanye Kamala Harris. Namun, Liao masih belum dapat membagikan banyak informasi terkait hal ini.
Terkait perannya, Liao mengungkapkan bahwa ada dua persepsi tentang dirinya, tergantung dari sudut pandang siapa yang melihat.
Bagi komunitas crypto, Liao lebih dikenal sebagai co-founder Saga, sedangkan dalam dunia politik, ia dikenal sebagai ahli kebijakan luar negeri.
Selain fokus pada kebijakan luar negeri, Liao juga aktif dalam kebijakan keamanan nasional, terutama pada sektor pertahanan yang beririsan dengan industri teknologi.
Politisi memahami bahwa “kedua dunia ini mulai menyatu.”
Bersama para pembuat kebijakan, ada fokus pada kebutuhan yang paling mendesak bagi masyarakat luas. Liao menekankan bahwa “bagi kebanyakan orang di dunia, isu kebijakan luar negeri tetap menjadi perhatian utama dibandingkan dengan masalah crypto.”
Wakil Presiden Kamala Harris serta banyak tokoh yang akan berperan dalam pemerintahannya sudah lama memahami dunia teknologi. Harris tumbuh besar di lingkungan teknologi dan mendukung kemajuan sektor ini.
“Big tech sudah lama bersinergi dengan Partai Demokrat,” ujar Liao. “Democratic National Committee (DNC) dikenal progresif, berpikiran terbuka, dan kosmopolitan, sehingga pendekatan teknologi menjadi langkah strategis yang produktif.”
Liao memiliki kapasitas untuk memberikan saran kepada partai maupun pemerintahan yang akan datang, baik dalam hal kebijakan luar negeri maupun sektor teknologi dan crypto.
“Ada banyak peluang bagi crypto dalam konteks ini,” tambahnya.
Pengguna Berarti Pemilih, Pemilih Berarti Pemerintah
Banyak yang beranggapan bahwa Partai Demokrat menekan industri crypto, ungkap Liao.
Namun, meskipun persepsi ini ada, melarang produk yang penting tidaklah semudah itu. Kasus TikTok memberikan contoh yang tepat.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan regulasi, TikTok tetap digunakan, bahkan oleh politisi, karena platform tersebut memiliki massa pengguna yang besar.
Liao menekankan bahwa inilah yang harus dicapai oleh industri crypto.
“Kita perlu fokus untuk mendapatkan lebih banyak pengguna. Ketika pengguna sudah banyak, pemilih pun bertambah. Dan begitu ada pemilih, pemerintah akan terlibat.”
Saga selalu berusaha memastikan crypto memiliki resonansi yang lebih luas dalam budaya populer. Hal ini sangat penting untuk mendorong Web3 mencapai audiens arus utama.
Ada empat demografi kunci yang sangat penting: generasi milenial, Gen Z, perempuan, dan kelompok minoritas.
Kelompok-kelompok ini menjadi landasan Partai Demokrat dan dapat memberikan dukungan signifikan terhadap perkembangan industri crypto.
Namun, setelah sebuah produk mendapatkan daya tarik yang luas, “tidak lagi menjadi persoalan apakah Anda dari Partai Republik atau Demokrat. Anda tetap akan menggunakan produk dari merek yang sama,” jelas Liao.
Crypto, menurutnya, tidak terkait dengan Partai Republik. Perlu dipahami bahwa “terlalu banyak perhatian diberikan pada tribalisme dalam komunitas crypto.”
Mengapa Politisi Berbicara Seperti Itu: Ikuti Aliran Uangnya
Terkait dengan narasi politik, ada perbedaan signifikan dalam cara kampanye Kamala Harris dan Donald Trump menyampaikan pesan mereka tentang crypto.
Namun, alasan di balik perbedaan ini mungkin tidak seperti yang diperkirakan banyak orang.
Kampanye Harris telah menyatakan bahwa Wakil Presiden terbuka untuk berdiskusi dengan pemimpin crypto guna memahami cara terbaik untuk mendukung industri dan memastikan Amerika tetap memimpin di bidang ini.
Namun, pesan yang disampaikan kampanye Harris tidak sekuat yang disampaikan oleh kampanye Trump, terutama terkait dengan hubungan personal di dunia crypto.
Banyak orang di dunia crypto percaya bahwa Partai Republik lebih tulus dalam menyampaikan dukungan mereka, sementara Partai Demokrat hanya tidak ingin kehilangan suara dari komunitas crypto.
Sementara itu, kampanye Trump melihat bahwa meskipun pasar crypto sedang bergejolak, masih ada uang yang bisa diambil dari sektor ini. Dukungan dari dunia crypto telah sangat membantu penggalangan dana untuk kampanye Trump.
“Penggalangan dana menjadi tantangan bagi kampanye Trump, sementara Partai Demokrat tidak menghadapi kesulitan serupa.”
Demokrat tidak melihat crypto sebagai sumber pendapatan utama, melainkan lebih sebagai isu teknologi dengan pendukung setia. Sebagaimana dalam banyak hal lainnya, “ikuti aliran uangnya,” ujar Liao.
Skalabilitas dengan Banyak L1 Sesuai Kebutuhan
Ketika membahas tentang Saga, Liao menjelaskan bahwa Saga adalah Layer-1 (L1) yang dirancang untuk meluncurkan L1 lainnya.
Saga memungkinkan pengembang untuk mendapatkan ruang blok khusus yang disebut chainlets, yang dapat saling berinteraksi satu sama lain.
Sistem ini bersifat interoperabel baik di dalam ekosistem Saga maupun dengan ekosistem lain, tanpa biaya tambahan.
Saga memiliki kemampuan untuk melakukan skalabilitas yang tak terbatas, sehingga para pengembang dapat memiliki sebanyak mungkin L1 sesuai dengan kebutuhan aplikasi mereka.
Dari hasil riset, tim menyadari bahwa untuk mencapai skalabilitas yang maksimal, para pengguna membutuhkan banyak L1, bukan rollups, app chains, atau side chains.
Selain itu, Saga memperkenalkan lapisan DeFi mereka: Liquidity Integration Layer (LIL). Perusahaan mendapatkan pendapatan dari likuiditas, bukan dari biaya gas. “Jadi, kami memiliki model baru dalam menghasilkan pendapatan untuk protokol,” jelas Liao.
Saga juga mendirikan penerbit game sendiri, Saga Origins, yang berfokus pada aplikasi konsumen, khususnya di bidang game dan hiburan.
Saat ini, ada sekitar 380 proyek yang sedang dikembangkan di platform Saga. Sekitar 80% dari proyek tersebut berfokus pada game, yang memang telah dirancang sejak awal.
Saga juga telah mengungkapkan tiga judul andalan mereka: Angelic: The Chaos Theatre , Lussa: The Final Frontier , dan God’s Legacy .
Beberapa game besar lainnya akan diluncurkan pada musim gugur dan musim dingin mendatang, serta sejumlah judul menarik menuju tahun 2025.
“Kami sedang membawa Web3 Gaming ke arah yang benar-benar baru, dan ini terjadi pada saat yang bersamaan dengan perubahan besar di industri game itu sendiri.”
LIL akan diterapkan dalam dua hingga tiga bulan ke depan.
Selain itu, ekosistem Saga juga menyambut hadirnya DeFi.
“Dalam waktu dekat, kami akan mengungkap bagaimana kami sepenuhnya mengubah cara protokol menghasilkan pendapatan dari aktivitas di chain,” kata Liao. “Ini adalah pendekatan baru untuk mengatasi fragmentasi likuiditas.”
Saga sedang mendorong adopsi Web3 dan memperkenalkan inovasi dalam industri crypto. Jika Anda tertarik dengan potensi besar dari crypto di masa depan, cek daftar crypto yang akan naik yang bisa menjadi investasi menjanjikan. Pastikan Anda tidak melewatkan peluang besar di dunia cryptocurrency.
Rebecca Liao membahas pentingnya crypto dalam politik AS, dan bagaimana teknologi ini tak terhindarkan dalam dunia modern. Jika ingin tahu lebih lanjut tentang presale crypto yang sedang berlangsung, lihat presale crypto terbaru untuk investasi awal yang menguntungkan. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk terlibat lebih awal!
Itu belum semuanya. Liao juga membahas:
- penerbit game Saga Origins dan lapisan DeFi LIL;
- menciptakan infrastruktur sejak awal untuk industri game dan hiburan;
- berbagai aspek bagaimana influencer dan kreator konten berperan dalam industri game;
- apa yang diinginkan gamer dan penonton dari konten, serta mengapa platform streaming Web3 belum diperlukan;
- pengalamannya dalam kampanye presiden Joe Biden dan Hillary Clinton;
- dua tipe kampanye presiden di AS, termasuk kampanye Kamala Harris;
- menyusun narasi terbaik bagi politisi untuk mengadopsi crypto.
Anda bisa menyaksikan episode podcast lengkapnya di sini .
Tentang Rebecca Liao
Rebecca Liao adalah CEO Saga serta penasihat di Sommelier Protocol, di mana ia mendesain struktur DAO mereka.
Ia juga co-founder, penasihat, dan mantan COO Skuchain, sebuah blockchain agnostik mata uang untuk perdagangan global.
Sebelum bergabung dengan Skuchain, Liao menjabat sebagai direktur pengembangan bisnis dan kepala Asia untuk Globality, sebuah unicorn B2B yang didukung Softbank untuk pengadaan layanan profesional berbasis AI.
Liao turut serta dalam kampanye presiden Joe Biden 2020 sebagai penasihat untuk kebijakan Tiongkok, teknologi, dan ekonomi Asia.
Selain itu, ia juga terlibat dalam tim kebijakan luar negeri Hillary Clinton pada kampanye presiden 2016, dengan fokus pada perdagangan dan kebijakan ekonomi Asia.
Liao sering menulis untuk publikasi ternama seperti New York Times, Financial Times, Foreign Affairs, The Atlantic, dan Bloomberg View. Ia juga merupakan fellow di Stanford Program in Law, Science, and Technology yang berfokus pada kebijakan teknologi.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
BulbaSwap dan Aizel Luncurkan BulbaAgent Bertenaga AI untuk Pembuatan Token di X
Singkatnya BulbaSwap dan Aizel telah bermitra untuk meluncurkan BulbaAgent, sebuah alat yang memungkinkan pengguna untuk membuat token mereka sendiri langsung di X, membuatnya dapat diakses dan menarik bagi komunitas kripto.
Agen AI Santa Dimulai Airdrop, Menawarkan Hadiah Eksklusif Untuk Pemegang Token SANTA
Singkatnya Agen AI Protokol Virtual, Santa, telah meluncurkan tema Natal airdrop kampanye, yang menawarkan hadiah mingguan sebesar $25,000 dalam bentuk token dari ekosistem Protokol Virtual kepada pemegang token SANTA.
Game.com Meluncurkan Protokol Distribusi Token Peluncuran yang Adil, Memungkinkan Peluncuran Token yang Transparan dan Disesuaikan
Singkatnya Game.com telah memperkenalkan protokol distribusi token Peluncuran Adil, yang dirancang untuk memastikan transparansi, keadilan, dan penyesuaian bagi proyek dan pengguna di platform.
Subscan Memperkenalkan Modul Pelacakan Tata Kelola Untuk Astar, Memberdayakan Pengguna Untuk Terlibat Dengan Tata Kelola Jaringan
Singkatnya Subscan telah menambahkan modul tata kelola untuk Jaringan Astar sebagai bagian dari fitur khusus parachain, yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah melacak dan menganalisis aktivitas tata kelola dalam jaringan.